Kuliah? di IAIS Aja

mempunyai 4 fakultas yaitu, fakultas tarbiyah, fakultas syariah dan ekonomi islam, fakultas dakwah dan psikologi serta fakultas ushuluddin dan peradaban.

Keraton Sambas

Situs budaya dan sejarah peradaban masyarakat Sambas.

mahasiswa-mahasiswi prodi kpi IAIS Sambas

sebuah program studi yang bergerak dibidang Penyiaran dan komunikasi berlandaskan ajaran agama islam.

Museum Daerah Sambas

Tempat koleksi benda-benda bersejarah dan dokumenasi peradaban yang ada di daerah kabupaten Sambas.

Pesona Indah Bukit Liteng

Tempat wisata alam yang baru viral di dunia maya yang ada di desa nibung, kecamatan paloh - kabupaten Sambas.

Kamis, 16 Februari 2017

Pesona Indah di Bukit Liteng Paloh

Bukit Liteng, di Desa Nibung, Dusun Cempaka, Kecamatan Paloh, Kabupaten sambas

Kabupaten Sambas adalah salah satu kabupaten yang ada di provinsi Kalimantan Barat yang terletak pada bagian pantai barat paling utara dikawasan provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten Sambas memang terkenal dengan keindahan alam, adat istiadat, serta situs-situs sejarahnya. Salah satu yang khas dari Kota Sambas adalah kain tenun Songket dan makanan Bubbor Paddas nya.
Daerah yang memiliki 19 Kecamatan (Sambas, Selakau, Pemangkat, Tebas, Jawai, Teluk Keramat, Tangaran, Paloh, Subah, Sejangkung, Sajingan Besar, Galing, Tekarang, Semparuk, Jawai Selatan, Sebawi, Sajad, Selakau Timur dan Salatiga) dan memiliki luas wilayah 6.395,70 km² atau 639.570 hektar ini memiliki kekayaan alam yang berlimpah, diantaranya ialah daerah pesisir, Sungai-sungai, perbukitan, persawahan, perkebunan dan beberapa objek wisata alam yang ada di sambas. Semuanya membuktikan bahwa kota yang dijuluki serambi mekahnya Kalimantan Barat ini, menunjukan betapa banyaknya aset berharga yang ada di daerahnya tersebut.
Salah satu pesona alam yang ada di kabupaten Sambas adalah Bukit Liteng Paloh. Tempat wisata yang sempat viral keberadaannya di media sosial awal bulan januari 2017 ini merupakan salah satu pilihan destinasi bagi para pengunjung untuk berselfi dan menikmati keindahan pemadandangan yang ada di bukit ini yang menjadi daya tarik bagi pengunjung yang datang dari berbagai daerah. Bagaimana tidak, cerita yang tersebar di dunia maya tentang pesonanya membuat para netizen tertarik untuk datang mengeksplorasi bukit tersebut yang terletak di dusun Cempaka, desa Nibung, kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas.



Pemandangan bukit Liteng dari bawah

 
pemandangan bukit Liteng dari atas
Untuk Anda yang berasal dari luar daerah Sambas untuk menuju ke Bukit Liteng, Anda bisa memulainya dari kota sambas menuju Desa Nibung, kecamatan Paloh dengan menempuh perjalanan sekitar kurang lebih 30 Km. dan Anda akan melewati penyebrangan sungai Tanjung-Teluk Kalong dengan biaya penyebrangan seharga 5000-8000 per sepeda motor yang ada di desa Sekura, Kec. Teluk Keramat.
Sangat cocok untuk mengabadikannya di gadget Anda
Medan tempuh untuk menuju Bukit Liteng ini tidak terlalu sulit karena pengunjung dapat langsung menggunakan sepeda motor dari desa nibung menuju tempat lokasi dengan jarak kurang lebih 4 kilometer. dan di sarankan agar pengunjung datang disaat cuaca cerah saja karena, kalau cuaca lagi hujan, jalan yang ditempuh menjadi agak sulit disebabkan jalan tanah yang becek dan licin membuat perjalanan akan terganggu.  
Dalam Jalur tempuhnya, Anda akan melewati hutan yang sejuk dan jalan yang menanjak serta bebatuan. Dalam perjalanan ini Anda juga akan disuguhi dengan udara yang segar dan kicauan burung-burung yang membuat Anda merasa nyaman. Walaupun jalan yang dilalui terbilang masih alami atau di anggap masyarakat masih jalan tikus, para pengunjung tidak perlu khawatir karena jalan yang dilalui cukup nyaman karena seringnya orang yang telah berkunjung ditempat ini. dianjurkan bagi para pengunjung untuk membawa air minum dan makanan  secukupnya, karena saat tiba dilokasi, Anda tidak menemukan adanya kantin, warung, atau tempat sejenisnya.
Setelah tiba dilokasi, pengunjung akan mendaki keatas bukit dari tempat parkiran kendaraan sekitar kurang lebih 300 meter saja dan pengunjung akan di permudah dengan petunjuk arah lokasi serta jalan pendakian yang dibuat menyerupai anak tangga untuk mencapai atas bukit. Setelah sampai nya di atas bukit Liteng, Anda akan di manjakan dengan berbagai pemandangan alam yang bisa disaksikan di atas Bukit Liteng yang begitu indah.

Pemandangan alam dari atas bukit Liteng

Pesona Hutan yang ada disekitar bukit Liteng

Tumpukan bebatuan yang ada disekitar bukit Liteng
Subhanallah... begitu indah ciptaanmu ya Allah !!! Cantiknya alam Bukit Liteng dengan hamparan bebatuan dan rumput-rumput hijau yang menyelimuti permukaan bukit membuat tempat objek wisata ini begitu indah.
Selain Bukit Liteng Paloh, ada juga tempat objek wisata lain yang ada Kabupaten Sambas diantaranya, Pantai indah temajuk, Air Terjun berasap Sajingan, Batu Bejamban, Gua Santok, Pantai Kahona Jawai, dan masih banyak lagi.
Dan Anda juga dapat melihat wisata-wisata lainnya yang ada di Kalimantan Barat dengan langsung meng-klik Jejaring Wisata Kalimantan Barat atau Jewita Kalbar.

Foto Selfie Saya ( Imanuddin ) beserta kawan-kawan

All photos by Imanuddin
FB : Iman Udin
Twitter : @udin_Guardianz
Instagram : @iman_udin_cj


Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Pesona Kalbar 2017 Jejaring Wisata Kalimantan Barat
www.jewita.com




KENALI SEJARAH NEGERI, CINTAI WARISAN BUDAYA. AYO KE MUSEUM !!!

Musem Daerah yang ada di Kabupaten Sambas

Mahasiswa IAIS Sambas Kunjungi Museum Daerah

Sambas- Museum merupakan salah satu wadah yang didirikan dalam rangka mengenang, melestarikan dan menghidupkan kembali sejarah-sejarah dan kebudayaan-kebudayaan yang berkembang dikalangan masyarakat. Museum Daerah Sambas yang terletak di Jalan Merdeka tepatnya di Desa Lorong, kecamatan Sambas kabupaten Sambas saat ini masih minim peminatnya.

Rabu (16/11), Mahasiswa Institut Agama Islam (IAI) Sultan Muhammad Syafiudin Sambas dari Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) berbondong-bondong mengunjungi Museum Daerah didampingi dosen pembimbing, Nurfitriansyah.

Kunjungan kali ini untuk melatih mereka dalam berwawancara agar ketika telah terjun ke lapangan, mereka tidak lagi canggung dan faham tata krama dalam bertanya.

Masuk lagi ke dalam museum, kita akan disuguhi aneka benda-benda bersejarah yang telah ada sejak Dinasti Ming abad ke-13. Awalnya Museum Daerah ini adalah Rumah Dinas (Rudin) Eks Bupati Sambas. Berkat inisiatif dari Ketua Majelis Cik-Cik Periok Mul'am Khusairi, Rumah Dinas Eks Bupati disulap menjadi Museum Daerah. Sebelum menjadi Rumah Dinas Bupati, bangunan terdsebut adalah markas administrasi pemerintahan Belanda.

"Dulunya ini adalah markas administrasi pemerintahan Belanda sekitar tahun 1346 M, dan baru dialih fungsikan menjadi Museum Daerah tahun 2014", ujar pak Andi selaku pengurus Museum Daerah.

Berbagai macam koleksi yang terdapat di Museum Daerah seperti kain tenun, uang, keramik, tempayan, keris, meriam, setrika dan koleksi lainnya merupakan hibah dari para pengumpul. Dalam upaya pengembangan Museum Daerah yang merupakan bentuk peninggalan sejarah rakyat Sambas terdahulu pak Andi menyarankan perlu adanya upaya mengenalkan dan mempromosikan keberadaan museum sebagai cagar budaya agar perkembangannya terus meningkat dari waktu ke waktu.

Kain Tenun Songket sebagai Ikon Wastra Masyarakat Kabupaten Sambas

Kain Tenun Songket dikediaman Ibu Nazifah Sub'in 

Sambas (20/1) - Wilayah kabupaten Sambas khususnya, memang tercatat memiliki sejarah yang cukup panjang dan terkenal dengan julukan kota Serambi mekahnya Kalimantan Barat. Banyak peninggalan tak ternilai yang berasal dari kerajaan-kerajaan Pada masa itu, satu diantaranya adalah budaya wastra, tenun songket.

Kain Songket memberikan nilai tersendiri yang dapat menujukan “kebesaran” bagi orang-orang yang mengenakan dan membuatnya. Rangkaian benang yang tersusun dan teranyam rapi dengan pola simetris itu, menunjukkan bahwa kain songket dibuat dengan keterampilan masyarakat yang lebih dari sekedar memahami cara untuk membuat kain, akan tetapi keahlian dan ketelitian itu telah mendarah daging.

Lestarinya kain Songket mutlak disebabkan karena adanya proses pembelajaran antar generasi. Selain itu, Songket tidak hanya selembar kain benda pakai, songket adalah simbol budaya yang telah merasuk dalam kehidupan, tradisi, sistem nilai, dan sosial masyarakatnya

Gemerlap warna serta kilauan emas yang terpancar pada kain Songket, pada masa lalu bahkan membuktikan kekayaan suatu daerah. Kain-kain semacam ini selain digunakan oleh kalangan istana dan para pejabat, dalam sejarahnya, songket adalah komiditi perdagangan berharga, bahkan hingga saat ini.

Ibu Nazifah Sub’in (atau biasanya disapa Nekwan De Dare) selaku pemilik rumah tenun songket Nazifah’s Collection mengutarakan Salah satu ciri khas pada motif Songket Sambas secara umum adalah Pucuk Rebung atau masyarakat setempat menyebutnya ‘suji bilang’. Yaitu berbentuk segi tiga, memanjang dan lancip. Serupa dengan bentuk asli pada rebung yang merupakan stirilisasi dari tunas bambu muda. Penggunaan Pucuk Rebung sebagai motif Songket tentu juga bukanlah hal kebetulan belaka, melainkan mengandung makna luas dan dalam. Adalah sebagai pengingat agar orang-orang Sambas terus berupaya untuk maju. Pucuk rebung adalah bagian dari pohon bambu yang terus tumbuh dan tumbuh. Jadi semangat harus terus tumbuh inilah yang ingin disampaikan oleh motif ini.

Harga jual kain tenun songket yang di tawarkan cukup bervariatif mulai dari harga Rp.200.000,00 sampai dengan Rp.3000.000,00 tergantun motif, ukuran, dan tingkat kerumitan mengolahnya. Selain hanya membuat kain, Ibu Nazifah dan para karyawannya juga membuat produk siap pakai seperti Tas, dompet, kopiah, sepatu, dan aneka aksesoris lainnya yang terbuat dari kain tenun songket tersebut. Kain tenun songket Ibu Nazifah sendiri sudah menembus pasar internasional seperti Malaysia dan Brunai Darussalam dan juga menembus pasar nasional seperti Pontianak dan Jakarta. Kain tenun songket Ibu Nazifah sendiri mendapatkan penghargaan sebagai pemecah rekor MURI Tenun Songket Terpanjang di Indonesia dari kelompok tenun rezeki dusun Semberang, desa Sumber Harapan, kabupaten Sambas.

Peliput : IMANUDDIN ( prodi KPI, smt. 3 Fak. Dakwah dan Psikologi )